Jumat, 9 Mei 2025 | 5 min read | Andhika R

Quantum Computing dan Ancaman terhadap Enkripsi: Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan Sekarang?

Komputasi kuantum mengalami lonjakan perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google dan IBM, serta institusi riset dari negara-negara seperti Tiongkok, telah berhasil mengembangkan prototipe komputer kuantum yang menjanjikan daya komputasi luar biasa. Sebagai contoh, Google pernah menyatakan bahwa salah satu prosesor kuantumnya mampu menyelesaikan perhitungan kompleks dalam hitungan menit—yang secara teori akan memerlukan ribuan tahun pada komputer konvensional.

Pencapaian semacam ini memunculkan kekhawatiran yang sangat nyata di dunia keamanan informasi. Mengapa? Karena kekuatan komputasi kuantum mampu mematahkan algoritma enkripsi yang saat ini dianggap aman dan digunakan secara luas dalam komunikasi digital, transaksi keuangan, serta perlindungan data penting lainnya.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada perusahaan mengenai risiko dari kemajuan quantum computing terhadap sistem enkripsi yang ada, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengantisipasinya sejak dini.

Quantum Computing dan Ancaman terhadap Enkripsi Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan Sekarang.webp

Apa Itu Quantum Computing dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Berbeda dengan komputer klasik yang menggunakan bit sebagai satuan informasi (bernilai 0 atau 1), komputer kuantum menggunakan unit bernama qubit. Qubit memiliki kemampuan untuk berada dalam keadaan 0 dan 1 secara bersamaan melalui prinsip yang dikenal sebagai superposisi.

Selain itu, qubit juga dapat saling terhubung melalui fenomena entanglement, di mana dua atau lebih qubit memiliki hubungan yang sangat erat sehingga perubahan pada salah satu qubit akan langsung memengaruhi qubit lain, meskipun berada pada jarak yang berjauhan.

Dengan dua konsep tersebut—superposisi dan entanglement—komputer kuantum dapat menjalankan perhitungan paralel dalam skala besar, menjadikannya jauh lebih efisien dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sulit diselesaikan oleh komputer klasik. Termasuk di antaranya adalah proses pemfaktoran bilangan prima besar, yang menjadi dasar dari sistem enkripsi kunci publik seperti RSA.

Mengapa Quantum Computing Menjadi Ancaman bagi Enkripsi Saat Ini?

Mayoritas protokol keamanan digital saat ini bergantung pada dua jenis kriptografi: kriptografi asimetris (seperti RSA dan ECC) dan kriptografi simetris (seperti AES). Keduanya menghadapi ancaman berbeda dari perkembangan komputer kuantum.

  1. Ancaman terhadap Kriptografi Asimetris

Komputer kuantum dapat menggunakan algoritma Shor untuk memecahkan enkripsi RSA dan ECC dengan jauh lebih cepat dibandingkan komputer konvensional. Algoritma Shor memungkinkan pemfaktoran bilangan besar secara efisien, sehingga dasar keamanan dari RSA (yang bergantung pada kesulitan pemfaktoran) menjadi tidak lagi relevan.

Jika komputer kuantum berskala besar tersedia, maka kunci enkripsi RSA 2048-bit yang saat ini dianggap aman dapat dipecahkan hanya dalam waktu beberapa jam atau bahkan menit. Hal ini membuat semua data yang dilindungi oleh algoritma tersebut sangat rentan untuk disusupi di masa depan.

  1. Ancaman terhadap Kriptografi Simetris

Untuk algoritma simetris seperti AES, ancaman berasal dari algoritma Grover yang memberikan percepatan dalam proses brute-force attack. Meskipun algoritma ini tidak memecahkan AES secara langsung, ia memangkas waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa semua kemungkinan kunci menjadi setengahnya. Artinya, kunci 128-bit akan memiliki tingkat keamanan setara dengan 64-bit, yang dianggap tidak memadai untuk perlindungan data masa depan.

Dengan demikian, meskipun algoritma seperti AES 256-bit masih relatif aman dari serangan kuantum, organisasi perlu mempertimbangkan untuk meng-upgrade sistem mereka ke versi kunci yang lebih panjang guna mengantisipasi ancaman ini.

Apa Itu Post-Quantum Cryptography (PQC)?

Post-Quantum Cryptography (PQC) adalah jenis algoritma enkripsi baru yang dirancang agar tahan terhadap serangan dari komputer kuantum. PQC tidak bergantung pada pemfaktoran bilangan besar atau logaritma diskrit, melainkan menggunakan pendekatan matematika alternatif yang diyakini sulit dipecahkan bahkan oleh komputer kuantum.

Beberapa kategori utama PQC yang sedang dikembangkan dan distandardisasi antara lain:

  1. Lattice-Based Cryptography

Merupakan kategori paling menjanjikan dalam PQC. Algoritma seperti Kyber dan Dilithium termasuk dalam kelompok ini. Mereka menawarkan keamanan tinggi dan efisiensi dalam proses enkripsi dan tanda tangan digital.

  1. Hash-Based Signatures

Menggunakan fungsi hash kriptografis sebagai dasar keamanan. Cocok untuk tanda tangan digital, terutama dalam sistem yang membutuhkan keamanan jangka panjang.

  1. Code-Based Cryptography

Mengandalkan kesulitan dalam mendekode kode koreksi kesalahan. Salah satu contohnya adalah algoritma McEliece.

  1. Multivariate Cryptography

Menggunakan sistem persamaan polinomial multivariat. Sifat matematisnya membuatnya tahan terhadap serangan kuantum, meskipun masih terdapat tantangan dalam efisiensi dan ukuran kunci.

  1. Isogeny-Based Cryptography

Menggunakan struktur matematika kurva eliptik. Meskipun memiliki ukuran kunci kecil, kategori ini masih dalam tahap pengembangan lanjutan.

Badan standar internasional seperti NIST (National Institute of Standards and Technology) telah memulai proses pemilihan algoritma PQC sejak beberapa tahun terakhir. Beberapa algoritma unggulan kini telah diumumkan sebagai kandidat utama yang akan menjadi dasar enkripsi masa depan.

Apa yang Harus Dilakukan Perusahaan Sekarang?

Menghadapi potensi keruntuhan sistem enkripsi saat ini, perusahaan perlu mengambil langkah strategis secepat mungkin. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  1. Audit Infrastruktur Kriptografi

Langkah pertama adalah melakukan audit menyeluruh terhadap sistem enkripsi yang digunakan. Identifikasi algoritma, protokol, dan panjang kunci yang diterapkan dalam sistem perusahaan. Audit ini akan membantu menentukan area mana yang paling rentan terhadap serangan kuantum.

  1. Mulai Menerapkan Post-Quantum Cryptography

Setelah mengetahui kerentanannya, perusahaan dapat mulai menerapkan algoritma PQC secara bertahap. Implementasi dapat dimulai dengan sistem non-kritis untuk menguji kinerja dan kompatibilitas. Penerapan model hybrid—menggabungkan algoritma lama dan baru—juga dapat menjadi solusi transisi yang aman.

  1. Tingkatkan Kompetensi Tim Keamanan

Ancaman kuantum memerlukan pemahaman baru. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melatih tim keamanan sibernya mengenai prinsip dasar komputasi kuantum, kriptografi pasca-kuantum, serta perubahan standar keamanan terbaru. Pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan menjadi fondasi utama kesiapan organisasi.

  1. Ikuti Perkembangan Regulasi dan Standar

Perusahaan harus mengikuti perkembangan regulasi dari lembaga seperti NIST, ISO, dan badan pengatur lokal. Seiring dengan munculnya standar PQC, regulasi terkait perlindungan data juga akan mengalami penyesuaian. Perusahaan perlu menyesuaikan kebijakan internal agar tetap sesuai dengan kerangka hukum dan standar internasional.

Kesimpulan: Persiapkan Hari Ini, Lindungi Masa Depan

Kemajuan quantum computing membawa ancaman nyata terhadap sistem enkripsi konvensional yang selama ini menjadi tulang punggung keamanan digital. Algoritma seperti RSA, ECC, dan bahkan AES dalam ukuran kunci tertentu kini berada dalam posisi rentan. Ancaman ini bukanlah sesuatu yang bisa ditunda, karena data yang disimpan hari ini bisa dicuri dan didekripsi nanti ketika teknologi kuantum telah matang.

Post-Quantum Cryptography hadir sebagai solusi yang menjanjikan. Dengan persiapan yang matang, perusahaan dapat bertransisi menuju sistem kriptografi yang lebih tahan terhadap perubahan zaman. Perusahaan yang bergerak cepat akan memperoleh keuntungan kompetitif dalam menjaga kerahasiaan, integritas, dan kepercayaan pengguna terhadap sistem mereka.

Kesiapan menghadapi era pasca-kuantum bukan hanya tanggung jawab tim TI, melainkan strategi bisnis jangka panjang yang krusial. Mulailah dari sekarang, karena masa depan keamanan digital tidak akan menunggu.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal