Jumat, 7 Maret 2025 | 8 min read | Andhika R
Terungkap! 3 Malware Android Paling Berbahaya yang Mengintai Perangkat Anda
Perangkat Android telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan modern. Dari komunikasi hingga transaksi keuangan, hampir semua aktivitas digital kini dilakukan melalui ponsel pintar. Namun, di balik kemudahan tersebut, ancaman keamanan juga semakin berkembang. Salah satu ancaman terbesar yang mengintai pengguna Android adalah malware—perangkat lunak berbahaya yang dapat mencuri data pribadi, menyusup ke dalam sistem, dan bahkan mengambil alih kendali perangkat tanpa sepengetahuan pengguna.
Mengapa Pengguna Android Rentan terhadap Serangan Malware?
Android, sebagai sistem operasi dengan jumlah pengguna terbesar di dunia, menjadi target utama bagi para peretas. Keterbukaan ekosistem Android memungkinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi dari berbagai sumber, termasuk yang tidak resmi. Sayangnya, banyak aplikasi berbahaya yang terselip di dalam toko aplikasi pihak ketiga, bahkan terkadang berhasil menyelinap ke Google Play Store sebelum akhirnya terdeteksi.
Selain itu, masih banyak pengguna yang kurang menyadari pentingnya keamanan digital. Mereka sering kali mengabaikan pembaruan sistem, mengunduh aplikasi tanpa memeriksa izin yang diminta, atau mengklik tautan mencurigakan yang dapat menyebabkan perangkat mereka terinfeksi malware.
Data Terbaru tentang Serangan Malware di Perangkat Android
Laporan terbaru dari berbagai lembaga keamanan siber menunjukkan bahwa jumlah serangan malware terhadap perangkat Android terus meningkat. Threat Report 2024 dari perusahaan keamanan siber global mengungkapkan bahwa lebih dari 30% pengguna Android di dunia pernah menjadi sasaran malware dalam berbagai bentuk. Beberapa jenis malware yang paling sering ditemukan termasuk trojan perbankan, adware yang menampilkan iklan berbahaya, serta spyware yang mencuri informasi pribadi pengguna.
Lebih buruk lagi, banyak malware modern kini dirancang untuk menghindari deteksi oleh perangkat keamanan tradisional, sehingga semakin sulit dikenali oleh pengguna awam. Oleh karena itu, memahami jenis malware yang paling berbahaya serta cara mencegahnya menjadi langkah krusial dalam menjaga keamanan perangkat Android.
Apa Itu Malware Android?
Definisi Malware dan Cara Kerjanya
Malware merupakan singkatan dari malicious software, yaitu perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mencuri data, atau mengambil alih kendali suatu sistem tanpa izin pengguna. Pada perangkat Android, malware dapat menyusup melalui aplikasi berbahaya, situs web yang terinfeksi, atau tautan phishing yang mengarahkan pengguna untuk mengunduh file mencurigakan.
Setelah masuk ke perangkat, malware dapat beroperasi dengan berbagai cara, mulai dari mencuri informasi pribadi, mengakses kredensial perbankan, menginstal aplikasi tanpa izin, hingga mengubah pengaturan sistem tanpa sepengetahuan pengguna. Beberapa malware bahkan mampu tetap tersembunyi di dalam perangkat untuk waktu yang lama sebelum akhirnya mulai beraksi.
Jenis-Jenis Malware yang Umum Menyerang Android
- Trojan – Malware yang menyamar sebagai aplikasi sah untuk mencuri data pengguna, sering kali menargetkan informasi perbankan.
- Spyware – Perangkat lunak yang diam-diam merekam aktivitas pengguna, termasuk pesan teks, panggilan, dan data login.
- Adware – Malware yang menampilkan iklan berlebihan di perangkat korban, sering kali sulit dihapus.
- Ransomware – Jenis malware yang mengenkripsi data pengguna dan meminta tebusan untuk mendapatkan kembali akses.
- Banking Malware – Dirancang untuk mencuri kredensial perbankan dan memungkinkan peretas mengakses rekening korban.
3 Malware Android Paling Berbahaya yang Mengancam Pengguna
Berikut adalah tiga malware Android paling berbahaya yang telah menargetkan jutaan pengguna di seluruh dunia.
Malware #1: Joker
Bagaimana Joker Menyusup ke Perangkat?
Joker merupakan salah satu malware yang paling sering ditemukan di aplikasi Android. Malware ini sering kali tersembunyi dalam aplikasi yang tampak tidak berbahaya, seperti aplikasi pemindai dokumen, keyboard tambahan, atau editor foto. Setelah diinstal, Joker akan meminta izin berlebih yang memungkinkan malware ini mencuri pesan SMS, daftar kontak, serta mengakses data keuangan pengguna.
Dampak yang Ditimbulkan
- Pencurian Data Pribadi – Joker dapat membaca pesan OTP yang dikirimkan melalui SMS, sehingga memungkinkan peretas mengakses akun pengguna.
- Langganan Premium Tanpa Izin – Salah satu modus utama Joker adalah mendaftarkan pengguna ke layanan berlangganan premium secara diam-diam, menyebabkan pulsa atau saldo rekening berkurang tanpa disadari.
- Penyebaran Melalui Aplikasi Lain – Beberapa varian Joker bahkan mampu menginstal aplikasi tambahan tanpa izin pengguna.
Cara Menghindarinya
- Hanya unduh aplikasi dari Google Play Store dan periksa ulasan serta izin yang diminta sebelum menginstalnya.
- Gunakan aplikasi keamanan yang dapat mendeteksi malware sebelum menginfeksi perangkat.
- Periksa pengeluaran tak terduga pada rekening atau pulsa untuk memastikan tidak ada langganan mencurigakan.
Malware #2: Hydra
Bagaimana Hydra Mencuri Data Perbankan Pengguna?
Hydra adalah trojan perbankan yang dirancang untuk mencuri kredensial login pengguna. Malware ini biasanya menyamar sebagai aplikasi keuangan palsu atau dikirim melalui tautan phishing yang menyerupai bank resmi.
Risiko Keuangan yang Ditimbulkan
- Pencurian Kredensial Perbankan – Hydra mencatat setiap ketikan pengguna saat mereka masuk ke akun perbankan mereka.
- Akses Tidak Sah ke Rekening – Setelah mendapatkan kredensial, peretas dapat melakukan transaksi tanpa izin.
- Manipulasi Tampilan Aplikasi – Hydra mampu meniru tampilan aplikasi perbankan asli untuk menipu korban agar memasukkan informasi mereka.
Tindakan Pencegahan
- Aktifkan otentikasi dua faktor untuk akun perbankan.
- Jangan mengklik tautan mencurigakan dalam email atau SMS.
- Periksa ulang aplikasi keuangan sebelum mengunduh, pastikan berasal dari sumber resmi.
Malware #3: XLoader
Cara Kerja XLoader dalam Mencuri Kredensial Pengguna
XLoader merupakan malware yang dapat mencuri berbagai jenis kredensial, termasuk akun media sosial dan email. Malware ini sering kali masuk ke perangkat melalui unduhan aplikasi pihak ketiga atau lampiran email berbahaya.
Hubungan XLoader dengan Malware PC
XLoader pertama kali dikenal sebagai malware yang menyerang komputer Windows, tetapi kini telah berevolusi untuk menginfeksi perangkat Android. Malware ini dapat mengambil alih akun pengguna dan bahkan mengontrol perangkat dari jarak jauh.
Langkah-Langkah Mengamankan Perangkat dari Serangan Ini
- Hindari menginstal aplikasi dari sumber tidak dikenal.
- Periksa izin aplikasi secara berkala untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
- Gunakan aplikasi keamanan dengan fitur anti-malware terbaru.
Bagaimana Cara Melindungi Android dari Malware?
Ancaman malware terhadap perangkat Android semakin berkembang dengan metode serangan yang semakin canggih. Oleh karena itu, pengguna harus menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengamankan perangkat mereka dari potensi serangan. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk melindungi Android dari malware.
Langkah-Langkah Deteksi Malware di Perangkat Android
Sebelum malware menyebabkan kerusakan yang lebih besar, ada beberapa tanda yang dapat membantu mendeteksi keberadaannya di perangkat Android:
- Performa Perangkat Menurun – Jika ponsel tiba-tiba menjadi lebih lambat tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ada aplikasi berbahaya yang berjalan di latar belakang.
- Munculnya Iklan Pop-up Berlebihan – Adware sering kali memunculkan iklan secara agresif bahkan saat tidak ada aplikasi yang terbuka.
- Penggunaan Data yang Tidak Wajar – Malware dapat mengirim atau menerima data dalam jumlah besar tanpa sepengetahuan pengguna.
- Aplikasi Tak Dikenal Terinstal – Beberapa malware mengunduh aplikasi tambahan tanpa izin pengguna.
- Baterai Cepat Habis – Aplikasi berbahaya yang berjalan di latar belakang sering kali menyebabkan konsumsi daya yang tinggi.
- Pengalihan Situs Saat Browsing – Jika browser Anda sering diarahkan ke situs mencurigakan tanpa izin, ada kemungkinan perangkat Anda telah terinfeksi malware.
Jika salah satu atau beberapa tanda di atas muncul, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan dan tindakan pembersihan perangkat.
Cara Menghapus Malware dari Ponsel
Jika perangkat Android Anda sudah terinfeksi malware, ikuti langkah-langkah berikut untuk menghapusnya:
- Aktifkan Mode Aman (Safe Mode)
- Mode aman memungkinkan Anda menjalankan ponsel tanpa aplikasi pihak ketiga. Ini membantu mengidentifikasi apakah ada aplikasi berbahaya yang menyebabkan masalah.
- Untuk masuk ke mode aman, tekan dan tahan tombol daya, lalu pilih "Mode Aman" atau "Safe Mode" saat opsi muncul di layar.
- Hapus Aplikasi Mencurigakan
- Masuk ke Pengaturan > Aplikasi > Aplikasi yang Diinstal.
- Periksa daftar aplikasi dan cari yang tidak dikenal atau mencurigakan.
- Pilih aplikasi tersebut, lalu klik Hapus Instalasi.
- Gunakan Aplikasi Keamanan
- Instal aplikasi keamanan terpercaya untuk memindai dan menghapus malware yang mungkin masih tersembunyi di perangkat.
- Periksa Izin Aplikasi
- Masuk ke Pengaturan > Privasi > Izin Aplikasi untuk memastikan tidak ada aplikasi yang memiliki akses berlebih terhadap data pribadi Anda.
- Reset ke Pengaturan Pabrik (Jika Diperlukan)
- Jika malware masih bertahan, lakukan Factory Reset melalui Pengaturan > Sistem > Reset.
- Pastikan untuk mencadangkan data penting sebelum melakukan langkah ini.
Rekomendasi Aplikasi Keamanan Terbaik untuk Android
Untuk perlindungan lebih lanjut, ada beberapa aplikasi keamanan yang dapat membantu mencegah malware:
- Malwarebytes Mobile Security – Efektif dalam mendeteksi dan menghapus malware, termasuk spyware dan adware.
- Bitdefender Mobile Security – Menawarkan perlindungan real-time serta fitur anti-phishing.
- Norton Mobile Security – Dilengkapi dengan fitur keamanan jaringan dan perlindungan identitas.
- Kaspersky Mobile Security – Memberikan perlindungan terhadap aplikasi berbahaya dan aktivitas mencurigakan.
- Avast Mobile Security – Memiliki fitur pemindaian otomatis serta perlindungan terhadap serangan phishing.
Menginstal salah satu aplikasi di atas dapat membantu meningkatkan keamanan perangkat Android serta memberikan perlindungan terhadap ancaman malware yang semakin berkembang.
Kebiasaan Digital yang Aman untuk Mencegah Malware
Selain menggunakan aplikasi keamanan, menerapkan kebiasaan digital yang baik sangat penting untuk menghindari ancaman malware. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Hanya Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi
Pastikan aplikasi yang diunduh berasal dari Google Play Store dan bukan dari situs pihak ketiga yang tidak terpercaya. - Periksa Ulasan dan Izin Aplikasi
Sebelum menginstal aplikasi, periksa ulasan pengguna dan lihat izin yang diminta. Jika aplikasi meminta akses yang tidak relevan dengan fungsinya, sebaiknya hindari. - Hindari Mengklik Tautan Mencurigakan
Jangan membuka tautan dari pesan atau email yang tidak dikenal, terutama jika berisi ajakan untuk menginstal aplikasi atau mengisi data pribadi. - Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi Secara Berkala
Pembaruan perangkat lunak sering kali mengandung perbaikan keamanan yang dapat melindungi perangkat dari eksploitasi malware terbaru. - Gunakan Jaringan Wi-Fi yang Aman
Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik untuk melakukan transaksi keuangan atau mengakses data sensitif. Jika harus menggunakan Wi-Fi publik, aktifkan VPN untuk keamanan tambahan.
Kesimpulan
Dalam era digital yang semakin maju, ancaman malware terhadap perangkat Android terus berkembang dengan metode yang semakin canggih. Oleh karena itu, pengguna perlu meningkatkan kesadaran terhadap aplikasi mencurigakan dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi data pribadi mereka.
Mendeteksi malware sejak dini, menggunakan aplikasi keamanan, serta menerapkan kebiasaan digital yang aman adalah langkah utama untuk mencegah perangkat dari infeksi. Selain itu, pengguna juga harus selalu waspada terhadap aplikasi yang meminta izin berlebihan serta menghindari tautan mencurigakan yang berpotensi mengundang malware.
Sebagai langkah awal, periksa perangkat Anda sekarang juga dan pastikan tidak ada aplikasi atau aktivitas yang mencurigakan. Gunakan aplikasi keamanan untuk pemindaian rutin serta lakukan pembaruan sistem secara berkala guna memastikan perangkat tetap terlindungi. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga keamanan perangkat Android serta melindungi informasi pribadi dari ancaman siber yang terus berkembang.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara meningkatkan keamanan siber, berbagai sumber daya tambahan dapat ditemukan melalui platform keamanan digital terpercaya serta situs resmi perusahaan keamanan siber yang selalu memperbarui informasi terbaru mengenai ancaman malware.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Keamanan PoS, Ancaman Siber, Perlindungan Data, Sistem Kasir, Keamanan Ritel
Baca SelengkapnyaBerlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



