Kamis, 10 April 2025 | 5 min read | Andhika R
TERUNGKAP! Iklan Berbahaya di Google & Bing yang Bisa Mencuri Data Anda – Cara Menghindarinya!
Dalam beberapa tahun terakhir, dunia digital semakin diwarnai oleh ancaman tersembunyi yang kerap tidak disadari oleh pengguna internet. Salah satu ancaman tersebut datang dari iklan berbahaya yang tersebar di berbagai platform pencarian, termasuk Google dan Bing. Meskipun tampak seperti iklan biasa, jenis iklan ini sebenarnya dirancang untuk menipu dan merugikan pengguna, bahkan hingga mencuri data pribadi mereka.
Peningkatan intensitas iklan berbahaya atau yang dikenal sebagai malvertising menjadi alarm bagi siapa pun yang aktif menggunakan internet. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengenali karakteristik iklan mencurigakan dan mengambil langkah pencegahan sedini mungkin.
Apa Itu Iklan Berbahaya (Malvertising)?
Malvertising merupakan gabungan dari kata malicious dan advertising, yang merujuk pada praktik penyalahgunaan iklan digital untuk tujuan berbahaya. Iklan semacam ini tampak legal di permukaan, namun sebenarnya dirancang untuk menanamkan malware, mencuri data pengguna, atau mengarahkan korban ke situs palsu yang berbahaya.
Para pelaku kejahatan siber seringkali memanfaatkan platform iklan resmi—termasuk Google Ads dan Bing Ads—untuk menyisipkan iklan jahat ke dalam hasil pencarian. Dengan menyamar sebagai entitas terpercaya, mereka menciptakan ilusi keamanan yang dapat mengecoh bahkan pengguna berpengalaman sekalipun.
Beberapa metode umum yang digunakan dalam malvertising antara lain:
- Mengarahkan pengguna ke situs palsu yang menyerupai halaman resmi.
- Menyisipkan skrip malware dalam konten iklan.
- Menggunakan teknik phishing untuk mengelabui pengguna agar menyerahkan data pribadi.
Contoh Kasus Iklan Berbahaya di Google dan Bing
Dalam beberapa insiden yang sempat mencuat, pengguna Google dan Bing menjadi korban iklan palsu yang muncul di bagian teratas hasil pencarian. Salah satu contoh terjadi ketika iklan untuk perangkat lunak populer seperti browser atau antivirus palsu berhasil menyelinap ke sistem periklanan. Pengguna yang mengklik tautan tersebut tanpa curiga langsung diarahkan ke situs tiruan yang secara diam-diam memasang malware di perangkat mereka.
Dampaknya pun tidak bisa dianggap remeh. Selain kerugian finansial akibat pencurian data kartu kredit atau informasi login, banyak pengguna kehilangan akses terhadap akun penting atau bahkan mengalami pemerasan digital (ransomware). Serangan ini juga sering menyasar individu maupun bisnis kecil yang memiliki perlindungan keamanan siber terbatas.
Bagaimana Iklan Berbahaya Dapat Mencuri Data Anda?
Mekanisme kerja iklan berbahaya cukup kompleks namun sangat efektif. Begitu pengguna mengklik iklan palsu, mereka dapat langsung dialihkan ke situs yang sudah diprogram untuk menjalankan skrip jahat. Skrip ini dapat:
- Mengunduh malware secara otomatis ke perangkat.
- Meniru tampilan situs resmi untuk mencuri informasi login.
- Menampilkan formulir palsu yang meminta data sensitif.
Teknik seperti phishing dan social engineering digunakan untuk membangun kepercayaan palsu. Bahkan ada iklan yang sengaja menawarkan diskon besar atau layanan gratis guna menarik perhatian, padahal tujuannya hanya satu: mengecoh dan mencuri informasi pengguna.
Tanda-tanda Iklan Berbahaya yang Perlu Diwaspadai
Agar tidak menjadi korban, penting untuk mengenali tanda-tanda dari iklan yang mencurigakan. Beberapa ciri umum meliputi:
- Judul iklan yang terlalu bombastis atau menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
- URL yang tidak sesuai dengan domain resmi produk atau layanan.
- Tampilan situs yang kurang profesional atau terdapat kesalahan ejaan mencolok.
- Permintaan informasi pribadi secara langsung, seperti nomor KTP, PIN, atau kata sandi.
Sebagai langkah preventif, pengguna disarankan untuk selalu memperhatikan sumber iklan sebelum mengklik. Gunakan mesin pencari dengan hati-hati dan jangan mudah tergiur oleh penawaran yang terdengar “terlalu bagus untuk menjadi kenyataan”.
Langkah-langkah Menghindari dan Melindungi Diri dari Iklan Berbahaya
Meskipun iklan berbahaya semakin canggih dan sulit dikenali, terdapat berbagai langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dan menjaga keamanan data pribadi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat diterapkan:
- Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terpercaya
Instal antivirus dan antispyware dari pengembang resmi dan pastikan sistem keamanan diperbarui secara berkala. Perangkat lunak ini dapat mendeteksi dan memblokir iklan jahat sebelum sempat merusak perangkat Anda. - Aktifkan Fitur Pemblokiran Iklan dan Pop-up di Browser
Banyak peramban modern dilengkapi dengan ekstensi pemblokir iklan. Fitur ini dapat mengurangi kemungkinan terpapar iklan mencurigakan yang tersembunyi di balik tampilan biasa. - Waspadai Iklan yang Terlalu Menggiurkan
Jika sebuah iklan menawarkan diskon ekstrem, hadiah instan, atau layanan premium secara gratis, sebaiknya berhati-hati. Penawaran seperti ini sering kali merupakan umpan untuk menjebak pengguna. - Unduh Aplikasi dan Perangkat Lunak Hanya dari Sumber Resmi
Hindari mengunduh program dari tautan yang disediakan melalui iklan atau situs tidak dikenal. Sebaiknya gunakan toko aplikasi resmi seperti Google Play Store, Microsoft Store, atau situs web resmi pengembang. - Perbarui Sistem Operasi dan Browser Secara Berkala
Pembaruan sistem sering kali mencakup perbaikan terhadap celah keamanan yang sebelumnya dimanfaatkan oleh pelaku malvertising. Mengabaikan pembaruan berarti membiarkan perangkat Anda rentan terhadap serangan. - Periksa URL dan Sertifikat Situs
Pastikan situs yang dikunjungi menggunakan protokol aman (https://) dan domainnya sesuai dengan nama resmi perusahaan atau layanan. Hindari situs dengan nama domain aneh atau tidak sesuai konteks.
Peran Google dan Bing dalam Menangani Iklan Berbahaya
Sebagai dua dari mesin pencari terbesar di dunia, Google dan Bing memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan penggunanya. Keduanya telah mengambil sejumlah langkah untuk menangani iklan berbahaya yang beredar di platform mereka.
Google, misalnya, memiliki tim khusus yang bertugas mengawasi dan memverifikasi iklan yang tayang di Google Ads. Perusahaan ini juga rutin menghapus jutaan iklan setiap tahunnya yang melanggar kebijakan, termasuk iklan yang berpotensi menyesatkan atau merugikan pengguna.
Sementara itu, Bing melalui Microsoft juga menerapkan sistem pemindaian otomatis yang mendeteksi dan memblokir iklan mencurigakan. Selain itu, pengguna dapat melaporkan iklan berbahaya secara langsung melalui fitur umpan balik yang tersedia.
Meski begitu, tidak semua ancaman dapat dideteksi secara instan. Oleh karena itu, kesadaran dan kehati-hatian dari pihak pengguna tetap menjadi lapisan perlindungan utama dalam menghadapi malvertising.
Kesimpulan
Iklan berbahaya atau malvertising kini menjadi salah satu bentuk ancaman digital yang semakin sulit dihindari, terutama karena tampilannya yang menyerupai iklan sah. Baik Google maupun Bing telah berupaya untuk meminimalkan risiko ini, namun pelaku kejahatan siber selalu mencari celah untuk menipu pengguna.
Oleh sebab itu, memahami cara kerja malvertising, mengenali ciri-cirinya, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk menjaga keamanan digital Anda. Lindungi data pribadi Anda dengan selalu waspada, menggunakan teknologi keamanan yang tepat, dan tidak sembarangan mengklik iklan yang mencurigakan.
Ingatlah, keselamatan digital bukan hanya tanggung jawab penyedia layanan, tetapi juga kewajiban setiap pengguna internet.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Perlindungan Data, Keamanan Siber, Kebocoran Data, Ancaman Internal, Strategi TI
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



