Selasa, 10 September 2024 | 7 min read | Andhika R

3 Teknik Hacker Mencuri Password Anda dan Cara Mencegahnya

Keamanan password menjadi salah satu komponen penting dalam menjaga integritas data dan privasi pengguna di dunia maya. Dengan meningkatnya serangan siber, hacker terus mencari celah untuk mencuri informasi sensitif, termasuk password yang sering kali menjadi gerbang utama bagi akses ke akun pribadi maupun bisnis. Saat ini, ancaman terhadap keamanan password semakin tinggi, dan individu serta organisasi perlu menyadari risiko yang ada serta mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berdasarkan data dari Verizon’s Data Breach Investigations Report, sekitar 81% dari semua pelanggaran data yang terjadi berhubungan dengan password yang lemah atau dicuri. Angka ini mencerminkan seberapa kritis peran password dalam keamanan siber dan betapa pentingnya untuk terus meningkatkan kesadaran dan praktik keamanan di kalangan pengguna internet.
3 Teknik Hacker Mencuri Password Anda dan Cara Mencegahnya

Cara 1: Phishing

Apa itu Phishing? Phishing adalah salah satu teknik penipuan siber yang paling umum digunakan oleh hacker untuk mencuri informasi pribadi dan password. Teknik ini melibatkan usaha untuk mengelabui pengguna dengan berpura-pura menjadi pihak yang terpercaya, seperti bank, layanan email, atau platform online lainnya. Phishing dilakukan dengan cara mengirimkan pesan yang tampak sah namun sebenarnya palsu, yang meminta pengguna untuk memberikan informasi sensitif mereka. Para hacker biasanya memanfaatkan kelemahan manusia, yaitu kepercayaan dan ketidaktahuan, untuk memanipulasi korban. Phishing tidak hanya terbatas pada email, tetapi juga dapat dilakukan melalui pesan teks, panggilan telepon, atau media sosial. Tujuan utamanya adalah mendapatkan akses ke akun korban dengan cara yang tidak sah. Contoh Phishing Salah satu contoh umum dari phishing adalah email yang tampaknya berasal dari bank yang meminta Anda untuk memperbarui informasi akun. Email ini seringkali disertai dengan tautan ke situs web palsu yang meniru tampilan situs resmi bank tersebut. Ketika korban memasukkan informasi login mereka, data tersebut langsung jatuh ke tangan hacker. Contoh lain adalah pesan teks yang menginformasikan bahwa Anda telah memenangkan hadiah dan perlu mengklik tautan untuk mengklaimnya. Tautan tersebut akan membawa Anda ke halaman login palsu atau langsung mengunduh malware yang dapat mencuri data pribadi Anda. Situs web tiruan yang meniru platform terkenal seperti layanan belanja online atau media sosial juga merupakan contoh umum dari teknik phishing yang sering mengecoh pengguna. Cara Mencegah Phishing Untuk menghindari jebakan phishing, pengguna perlu lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan email, pesan teks, dan situs web. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi diri dari phishing:
  1. Periksa Keaslian URL: Sebelum mengklik tautan, selalu periksa keaslian URL dengan hati-hati. Banyak hacker menggunakan domain yang mirip dengan situs asli, hanya berbeda beberapa huruf atau simbol.
  2. Jangan Asal Klik Tautan: Hindari mengklik tautan dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan, terutama jika pesan tersebut meminta Anda untuk segera memperbarui informasi akun.
  3. Verifikasi Sumber Pesan: Jika menerima email atau pesan yang mengklaim berasal dari institusi resmi, hubungi pihak terkait secara langsung melalui kontak resmi mereka untuk memverifikasi keaslian pesan tersebut.
  4. Gunakan Software Keamanan yang Terbaru: Pastikan perangkat Anda dilindungi dengan perangkat lunak keamanan terkini yang dapat mendeteksi situs web dan email phishing secara otomatis.
Dengan memahami risiko phishing dan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, pengguna dapat lebih aman dari upaya pencurian data yang dilakukan oleh hacker melalui teknik penipuan ini.
Baca Juga: Mengatasi Serangan Denial of Service: Strategi Efektif untuk Melindungi Jaringan

Cara 2: Keylogger

Apa itu Keylogger? Keylogger adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang dirancang untuk merekam setiap ketikan yang dilakukan oleh pengguna pada keyboard. Teknologi ini sering kali digunakan oleh hacker untuk mencuri informasi sensitif, seperti password, nomor kartu kredit, dan data pribadi lainnya tanpa sepengetahuan korban. Keylogger dapat beroperasi secara diam-diam di latar belakang, membuat korban tidak menyadari bahwa setiap gerakan dan ketikan mereka sedang dipantau. Jenis keylogger yang paling umum adalah perangkat lunak yang diinstal secara diam-diam pada komputer atau perangkat mobile melalui unduhan yang tidak sah, lampiran email berbahaya, atau situs web yang terinfeksi. Selain itu, ada juga keylogger berbentuk perangkat keras yang dipasang pada konektor keyboard fisik, meskipun metode ini lebih jarang digunakan karena memerlukan akses fisik ke perangkat. Bagaimana Keylogger Bekerja? Keylogger bekerja dengan merekam aktivitas keyboard pengguna dan menyimpannya dalam file log yang dapat diakses oleh hacker. Proses ini biasanya dimulai dengan penginstalan perangkat lunak keylogger pada perangkat target. Setelah terinstal, keylogger akan secara otomatis berjalan setiap kali perangkat diaktifkan, dan akan mulai merekam setiap ketikan yang dilakukan pengguna, termasuk informasi login, pesan pribadi, dan data keuangan. Beberapa keylogger juga dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti merekam screenshot, melacak klik mouse, dan mencatat aktivitas clipboard. Data yang dikumpulkan oleh keylogger kemudian dikirimkan ke hacker melalui email, FTP, atau jaringan yang terhubung. Hacker dapat menggunakan informasi ini untuk mengakses akun korban, mencuri identitas, atau melakukan tindakan kriminal lainnya. Cara Melindungi dari Keylogger Untuk melindungi diri dari ancaman keylogger, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
  1. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terpercaya: Instal perangkat lunak antivirus dan anti-malware yang mampu mendeteksi dan menghapus keylogger dari perangkat Anda. Pastikan perangkat lunak ini selalu diperbarui untuk menangani ancaman terbaru.
  2. Perbarui Sistem Operasi dan Aplikasi: Pastikan sistem operasi, browser, dan semua aplikasi di perangkat Anda selalu diperbarui. Pembaruan ini sering kali mencakup patch keamanan yang dapat mencegah serangan keylogger.
  3. Hindari Mengunduh dari Sumber Tidak Resmi: Jangan pernah mengunduh perangkat lunak atau membuka lampiran email dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan, karena ini merupakan cara umum bagi keylogger untuk menginfeksi perangkat.
  4. Gunakan Autentikasi Dua Faktor (2FA): 2FA dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengharuskan verifikasi tambahan selain password, sehingga meskipun password Anda direkam oleh keylogger, akun tetap tidak mudah diakses.

Baca Juga: Mengapa Digital Rights Management Penting untuk Perlindungan Hak Cipta Digital

Cara 3: Man-in-the-Middle (MITM) Attack

Apa itu MITM Attack? MITM Attack, atau serangan Man-in-the-Middle, adalah teknik di mana hacker menyusup ke dalam komunikasi antara dua pihak yang sah untuk mencuri data yang sedang ditransmisikan. Dalam serangan ini, hacker dapat memanipulasi atau mencuri informasi tanpa disadari oleh pihak yang terlibat dalam komunikasi. MITM Attack sering terjadi pada jaringan yang tidak aman, seperti Wi-Fi publik, dimana data yang dikirimkan antara perangkat dan server rentan terhadap intersepsi. Serangan MITM memungkinkan hacker untuk memantau dan bahkan memodifikasi pesan, mencuri login, informasi kartu kredit, dan data sensitif lainnya yang ditransmisikan melalui jaringan. Hacker sering menggunakan teknik seperti spoofing DNS, serangan SSL stripping, atau pengaturan proxy palsu untuk menjalankan serangan ini. Contoh MITM Attack MITM Attack sering kali terjadi pada jaringan Wi-Fi publik yang tidak memiliki enkripsi yang memadai. Sebagai contoh, saat pengguna terhubung ke jaringan Wi-Fi di kafe atau bandara tanpa menggunakan perlindungan yang aman, hacker dapat dengan mudah menyusup dan memantau lalu lintas data. Dalam situasi ini, hacker dapat mencuri password, informasi login, atau data pribadi lainnya yang dikirimkan oleh pengguna. Contoh lainnya adalah serangan pada situs web yang tampaknya aman namun sebenarnya telah diubah oleh hacker untuk menurunkan protokol enkripsi, sehingga data yang seharusnya aman menjadi rentan terhadap intersepsi. Cara Mencegah MITM Attack Untuk melindungi diri dari serangan MITM, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
  1. Gunakan VPN (Virtual Private Network): VPN mengenkripsi semua data yang dikirimkan antara perangkat Anda dan internet, membuatnya lebih sulit bagi hacker untuk menyusup dan mencuri informasi.
  2. Hindari Menggunakan Wi-Fi Publik yang Tidak Aman: Sebisa mungkin, hindari terhubung ke jaringan Wi-Fi publik yang tidak memiliki enkripsi yang memadai. Jika harus menggunakan Wi-Fi publik, selalu pastikan Anda menggunakan VPN.
  3. Pastikan Situs Web Menggunakan HTTPS: Ketika mengakses situs web yang memerlukan login atau transaksi sensitif, pastikan situs tersebut menggunakan HTTPS yang lebih aman dibandingkan HTTP.

Kesimpulan

Ketiga metode yang dibahas di atas Phishing, Keylogger, dan Man-in-the-Middle Attack—merupakan teknik umum yang digunakan oleh hacker untuk mencuri password dan data sensitif lainnya. Ancaman ini semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi, dan pengguna perlu terus waspada serta menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat untuk melindungi data mereka. Penting untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi dengan perangkat dan jaringan, serta selalu mengikuti praktik keamanan terbaik, seperti menggunakan autentikasi dua faktor, memperbarui sistem, dan tidak sembarangan mengklik tautan. Dengan pemahaman dan kesadaran yang baik, risiko menjadi korban serangan siber dapat diminimalkan.
Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2024 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.