Jumat, 28 Februari 2025 | 2 min read | Andhika R

Bank Mandiri Hadapi Miliaran Serangan Siber Setiap Hari, AI Jadi Benteng Pertahanan

Presiden Direktur Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa industri perbankan nasional tengah menghadapi tantangan besar akibat meningkatnya serangan siber. Bank Mandiri, sebagai salah satu bank pelat merah terkemuka di Indonesia, menerima miliaran upaya peretasan setiap harinya.

"Dalam satu hari, mungkin hampir 25 miliar serangan siber terjadi dalam kurun waktu 24 jam," ujar Darmawan dalam konferensi The Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata bertajuk "Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry" yang digelar di Jakarta, Selasa (18/2).

Meski terus dibombardir serangan, Bank Mandiri hingga saat ini masih mampu mempertahankan keamanan data perbankan. Darmawan menyebutkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras tim data dan IT yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

"Tanpa bantuan AI untuk menetralisir dan menangkal serangan ini, situasinya bisa menjadi sangat berbahaya," tambahnya.

Bank Mandiri berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi AI, baik dalam proses bisnis maupun sistem keamanan digital. Darmawan menegaskan bahwa inovasi ini menjadi bagian penting dari strategi penguatan sistem perbankan digital di era modern.

"Kami terus mengembangkan AI agar dapat lebih berperan dalam operasional perbankan dan memperkuat keamanan digital," kata Darmawan.

Ancaman siber terhadap industri perbankan memang semakin meningkat. Sebelumnya, akun Twitter/X bernama Bjorka mengklaim bahwa berbagai bank besar di Indonesia, termasuk Bank Mandiri, menjadi target peretasan. Akun tersebut juga menyebut bahwa serangan terbaru telah menyasar Bank Central Asia (BCA) dan mengisyaratkan bahwa Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Bank Indonesia (BI) akan menjadi target selanjutnya.

Menanggapi kabar tersebut, manajemen BCA menegaskan bahwa data nasabah tetap aman. EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa perusahaan telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mencegah kebocoran data.

Baca Juga: Kemkomdigi Perkuat Perlindungan Anak di Ruang Digital di Tengah Pesatnya Digitalisasi

"Kami memastikan bahwa hingga saat ini, data nasabah tetap dalam kondisi aman," ujar Hera kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).

BCA juga mengimbau para nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan pihak bank. Demi menghindari risiko peretasan, Hera meminta nasabah agar tidak membagikan informasi perbankan pribadi kepada pihak lain.

Dengan meningkatnya ancaman siber terhadap sektor perbankan, bank-bank besar di Indonesia terus memperkuat sistem keamanan digital mereka. Dukungan teknologi seperti AI dan peningkatan kesadaran nasabah terhadap modus kejahatan digital menjadi langkah utama dalam menghadapi tantangan ini.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal