Selasa, 18 Februari 2025 | 4 min read | Andhika R

DeepSeek R1: AI China yang Terancam oleh Serangan DDoS dan Peretasan Data

Dalam perkembangan terbaru dunia kecerdasan buatan (AI), China kembali menarik perhatian dengan inovasi terbarunya, DeepSeek R1. Teknologi AI ini mendadak menjadi pusat perhatian setelah mengalami lonjakan popularitas yang pesat dan berhasil menyaingi berbagai layanan AI terkemuka seperti ChatGPT dari OpenAI serta Gemini milik Google. Namun, lonjakan popularitas tersebut juga dibarengi dengan tantangan besar, termasuk serangan berskala besar yang membuat DeepSeek R1 terpaksa membatasi pendaftaran pengguna baru untuk sementara waktu.

Pada Senin (27/1), DeepSeek mengumumkan bahwa layanan mereka mengalami serangan besar-besaran, sehingga pendaftaran pengguna baru harus ditangguhkan. Meski demikian, pengguna yang sudah terdaftar tetap dapat mengakses layanan ini seperti biasa.

DeepSeek R1 menjadi perbincangan hangat dalam beberapa pekan terakhir setelah sukses menempati peringkat teratas aplikasi AI gratis yang paling banyak diunduh di App Store Apple di Amerika Serikat. Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan minat yang tinggi terhadap AI buatan China, tetapi juga menimbulkan dampak besar di pasar saham teknologi global. Saham-saham perusahaan teknologi di bursa Amerika Serikat mengalami penurunan tajam akibat munculnya pesaing baru yang kuat ini.

Bahkan, Nvidia—perusahaan pembuat chip terkemuka—mengalami penurunan nilai pasar yang signifikan, dengan kehilangan hampir US$600 miliar. Hal ini mengindikasikan bahwa investor melihat DeepSeek sebagai ancaman potensial terhadap dominasi perusahaan-perusahaan AI yang sudah mapan.

Baca Juga: Ancaman Malware Baru: SparkCat Menyusup ke iOS dan Mencuri Data Pengguna

DeepSeek R1 dikembangkan oleh startup DeepSeek, yang didirikan pada tahun 2023 oleh Liang Wenfeng, seorang manajer dana lindung nilai asal Tiongkok. Model AI ini memiliki pendekatan yang menarik karena bersifat open-source, yang berarti pengembang dari berbagai belahan dunia dapat memanfaatkannya untuk membangun teknologi mereka sendiri.

Menariknya, meskipun Amerika Serikat telah menerapkan pembatasan ekspor chip AI ke China sebanyak tiga kali dalam tiga tahun terakhir dengan alasan keamanan nasional, DeepSeek tetap mampu mengembangkan model AI yang kompetitif. Ini menunjukkan bahwa keterbatasan sumber daya tidak menghambat inovasi AI di China.

Dikutip dari CNN.com, DeepSeek hanya menghabiskan sekitar US$5,6 juta untuk mengembangkan model dasar AI-nya. Jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan AS yang menginvestasikan ratusan juta hingga miliaran dolar untuk pengembangan AI mereka, biaya ini tergolong sangat rendah. Namun, dengan sumber daya yang lebih terbatas ini, DeepSeek tetap berhasil menciptakan AI berkualitas tinggi yang mampu bersaing dengan raksasa industri.

Keunggulan utama DeepSeek R1 terletak pada efisiensinya dalam penggunaan chip AI dengan daya yang relatif rendah. Hal ini membuat DeepSeek menjadi solusi AI berbiaya rendah yang tetap mampu memberikan performa yang optimal. Dengan biaya pengembangan yang jauh lebih murah dibandingkan kompetitornya, DeepSeek R1 memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap industri kecerdasan buatan secara global.

Para analis melihat bahwa kehadiran AI yang lebih terjangkau ini dapat mempengaruhi cara perusahaan dan individu mengadopsi teknologi kecerdasan buatan. Sebelumnya, pengembangan dan penggunaan AI cenderung didominasi oleh perusahaan-perusahaan raksasa dengan anggaran besar. Namun, dengan hadirnya model AI open-source seperti DeepSeek R1, semakin banyak pengembang independen dan perusahaan kecil yang dapat mengakses teknologi ini dan menggunakannya untuk berbagai keperluan.

Meskipun mengalami lonjakan popularitas yang pesat, DeepSeek R1 masih menghadapi beberapa tantangan besar, terutama dalam hal keamanan siber. Serangan yang dialami termasuk serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang bertujuan untuk membanjiri server dengan lalu lintas berlebihan hingga menyebabkan gangguan layanan. Selain itu, ada indikasi upaya peretasan data yang berusaha mengakses informasi sensitif dari sistem DeepSeek. Ancaman-ancaman ini menunjukkan bahwa keamanan menjadi faktor krusial yang harus segera diperkuat untuk menjaga kelangsungan layanan AI ini. Salah satunya adalah masalah keamanan, yang terlihat dari serangan besar-besaran yang membuat mereka terpaksa membatasi pendaftaran pengguna baru. Serangan semacam ini menunjukkan bahwa setiap inovasi baru dalam dunia teknologi selalu memiliki risiko yang harus dikelola dengan baik.

Selain itu, persaingan dengan perusahaan-perusahaan AI raksasa juga akan menjadi ujian bagi keberlanjutan DeepSeek di pasar global. Perusahaan seperti OpenAI, Google, dan Microsoft memiliki sumber daya yang jauh lebih besar untuk terus meningkatkan teknologi mereka. Oleh karena itu, DeepSeek harus mampu berinovasi secara berkelanjutan agar tetap relevan dan kompetitif di industri yang berkembang sangat cepat ini.

Di sisi lain, dukungan dari pemerintah China terhadap pengembangan kecerdasan buatan juga menjadi faktor penting yang dapat membantu DeepSeek untuk terus berkembang. China telah menunjukkan komitmennya dalam menjadi pemimpin global di bidang AI, dengan investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan. Menurut laporan dari Tsinghua University, China telah mengalokasikan miliaran dolar untuk mendukung inisiatif AI dan memiliki jumlah publikasi akademik terkait AI yang melampaui Amerika Serikat. Selain itu, pemerintah China juga telah merancang kebijakan nasional seperti "New Generation Artificial Intelligence Development Plan" untuk mempercepat pertumbuhan industri AI dalam negeri. dengan berbagai kebijakan yang mendorong inovasi teknologi dalam negeri. Dengan ekosistem yang mendukung, bukan tidak mungkin DeepSeek akan menjadi salah satu pemain utama dalam industri AI di masa depan.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal