Jumat, 20 Juni 2025 | 2 min read | Andhika R

Kebocoran Data di Website Universitas Udayana Diduga Picu Teror Panggilan Penipuan ke Mahasiswa

Universitas Udayana (Unud) akhirnya angkat bicara terkait maraknya teror panggilan spam dari nomor tidak dikenal yang dialami puluhan mahasiswa dalam beberapa hari terakhir. Dugaan kuat mengarah pada kebocoran data dari salah satu website resmi kampus.

Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana, Dewi Pascarani, mengonfirmasi adanya indikasi kebocoran data yang tengah ditelusuri oleh tim internal kampus. Ia menyebut bahwa penyelidikan telah dimulai sejak Jumat, 13 Juni 2025.

“Sampai saat ini penelusuran masih terus dilakukan. Informasi kebocoran data yang beredar terindikasi berasal dari salah satu website universitas,” ujar Dewi saat dikonfirmasi, Sabtu (14/6).

Dewi juga memastikan bahwa Universitas Udayana sedang melakukan langkah-langkah antisipatif guna mencegah kebocoran lanjutan, termasuk dengan memperketat sistem keamanan siber di seluruh platform digital kampus.

“Tindak lanjut pencegahan dan antisipasi terus kami lakukan dengan meningkatkan standar keamanan pada setiap website dan sistem informasi yang ada,” lanjutnya.

Insiden ini berujung pada aksi penipuan serius yang menimpa mahasiswa. Salah satu korban, DS, mengalami kerugian hingga Rp141 juta setelah menerima panggilan dari nomor dengan awalan 0899. Pelaku mengaku sebagai anggota kepolisian dari Polda Sumatera Utara dan menghubungkan DS dengan kasus pencucian uang.

Baca Juga: Kebocoran Data di Website Universitas Udayana Diduga Picu Teror Panggilan Penipuan ke Mahasiswa

AS, teman dekat korban, menceritakan bahwa DS sempat mengalami tekanan psikologis hebat akibat intimidasi yang dilakukan oleh penelepon. Pelaku bahkan mengetahui informasi pribadi korban seperti nama lengkap dan NIK, yang diduga diperoleh dari data yang bocor.

“Korban sangat trauma, sampai enggan berinteraksi dengan orang lain,” ungkap AS.

Menanggapi kejadian ini, pihak Universitas Udayana mengimbau seluruh mahasiswa serta civitas akademika untuk lebih waspada terhadap pihak-pihak yang mengaku mewakili institusi. Dewi menekankan pentingnya mengakses informasi resmi hanya dari kanal yang dikelola langsung oleh universitas.

“Kami imbau agar mahasiswa waspada terhadap segala bentuk penipuan. Pastikan informasi hanya diperoleh melalui kanal resmi milik Universitas Udayana,” tegasnya.

Hingga saat ini, pihak kampus masih berkoordinasi untuk melacak sumber kebocoran dan kemungkinan penyalahgunaan data lainnya. Otoritas keamanan siber dan pihak kepolisian juga diharapkan segera turun tangan untuk menangani sisi hukum dan kriminal dari kejadian ini.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal