Selasa, 27 Mei 2025 | 2 min read | Andhika R
Laporan Kaspersky Ungkap Tren Serangan Ransomware Global: APAC dan Timur Tengah Paling Rentan
Perusahaan keamanan siber terkemuka Kaspersky baru saja merilis laporan tahunan terbarunya mengenai lanskap ancaman ransomware di seluruh dunia. Laporan ini menunjukkan bahwa kawasan Asia Pasifik (APAC) dan Timur Tengah menjadi dua wilayah yang paling rentan terhadap serangan ransomware, disusul oleh Afrika, Amerika Latin, dan kawasan CIS serta Eropa.
Berdasarkan data dari Kaspersky Security Network, pangsa pengguna global yang terkena dampak serangan ransomware meningkat menjadi 0,44 persen antara tahun 2023 hingga 2024. Meskipun persentase ini terlihat kecil, Kaspersky menekankan bahwa serangan ransomware memang bersifat tertarget dan bukan disebarluaskan secara massal, karena penyerang lebih mengincar korban bernilai tinggi dengan potensi tebusan besar.
Di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, meningkatnya transformasi digital serta ekspansi permukaan serangan menjadi faktor utama melonjaknya kasus ransomware. Banyak negara berkembang di kawasan ini belum memiliki sistem keamanan siber yang matang, sementara sektor infrastruktur dan teknologi operasional menjadi target favorit kelompok peretas.
Baca Juga: RUU Keamanan Siber Akan Atur Sanksi bagi Platform Lalai Lindungi Data Pengguna
Perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, India, dan Timur Tengah dilaporkan kerap menjadi sasaran karena undang-undang privasi data yang masih baru, serta kebutuhan mendesak akan digitalisasi pasca-pandemi.
Di Afrika, tingkat digitalisasi yang relatif rendah dan keterbatasan ekonomi menjadi penghambat bagi pelaku ransomware. Namun, negara-negara seperti Afrika Selatan dan Nigeria yang tengah mendorong ekonomi digital mulai mencatat peningkatan serangan, terutama terhadap sektor pemerintah, keuangan, dan manufaktur.
Kaspersky memperingatkan bahwa keterbatasan kesadaran dan sumber daya keamanan siber membuat organisasi di kawasan ini sangat rentan, meski serangan belum sebanyak di kawasan lain.
Amerika Latin, khususnya Brasil, Argentina, Meksiko, dan Chili, juga mencatat jumlah serangan ransomware yang signifikan. Target utamanya meliputi pemerintahan, pertanian, energi, dan ritel. Meski begitu, tebusan yang rendah dan kondisi ekonomi kerap membuat wilayah ini kurang menarik bagi kelompok ransomware besar.
Namun demikian, seiring adopsi digital terus tumbuh, paparan risiko juga ikut meningkat membuka peluang bagi kelompok siber untuk menjadikan kawasan ini target potensial di masa depan.
Serangan ransomware terus menjadi ancaman serius bagi infrastruktur digital global. Meskipun ada perbedaan tingkat risiko dan frekuensi antar kawasan, tren umum menunjukkan bahwa semakin maju digitalisasi, semakin besar pula kerentanan terhadap serangan.
Kaspersky menekankan pentingnya investasi pada keamanan siber, edukasi digital, dan penguatan kebijakan perlindungan data sebagai langkah kunci untuk mengurangi risiko di berbagai belahan dunia.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Ancaman Siber, Keamanan Digital, Ransomware 2025, Prediksi Global, Mitigasi Risiko
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

PT. Tiga Pilar Keamanan
Grha Karya Jody - Lantai 3Jl. Cempaka Baru No.09, Karang Asem, Condongcatur
Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55283
Informasi
Perusahaan
Partner Pendukung



