Menghadapi Risiko Keamanan dan Inovasi di Industri Perhotelan

Teknologi telah menjadi penggerak utama dalam transformasi industri perhotelan, mengubah cara hotel beroperasi dan berinteraksi dengan tamu. Layanan tanpa kontak, otomatisasi, dan penggunaan perangkat pintar kini menjadi standar baru yang menawarkan kenyamanan dan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, dibalik kemudahan ini, terdapat tantangan besar dalam hal keamanan. Setiap inovasi yang diadopsi membawa risiko baru yang harus dikelola dengan hati-hati. Oleh karena itu, menjaga keamanan, baik dari segi siber maupun fisik, menjadi krusial dalam memastikan pengalaman tamu tetap aman dan menyenangkan.

 

Ilustrasi Artikel

 

Peran Teknologi dalam Inovasi Perhotelan

Layanan tanpa kontak telah menjadi salah satu inovasi paling menonjol di industri perhotelan. Dengan hanya menggunakan ponsel pintar, tamu kini dapat melakukan check-in, membuka kamar, dan memesan layanan tambahan tanpa perlu interaksi langsung. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan ekstra bagi tamu.

Selain itu, teknologi ramah lingkungan seperti sistem energi otomatis dan penggunaan bahan daur ulang semakin banyak diadopsi oleh hotel untuk mengurangi dampak lingkungan. Keuntungan dari adopsi teknologi baru ini tidak hanya dirasakan dalam bentuk operasional yang lebih efisien, tetapi juga dalam membangun citra positif hotel sebagai bisnis yang peduli terhadap lingkungan dan tamu. Kombinasi dari kenyamanan, keamanan, dan tanggung jawab lingkungan ini membuat teknologi menjadi elemen penting dalam menjaga daya saing di industri perhotelan.

 

Baca Juga: Meningkatkan Keamanan Siber dengan Latihan Tim Red dan Purple

 

Risiko Keamanan yang Terkait dengan Inovasi

Seiring dengan adopsi teknologi baru, risiko siber di industri perhotelan semakin meningkat. Setiap perangkat dan sistem baru yang terhubung ke jaringan hotel dapat menjadi celah bagi serangan siber. Salah satu ancaman terbesar adalah serangan ransomware, di mana data penting hotel dikunci dan hanya bisa diakses kembali setelah membayar tebusan. Selain itu, serangan brute force yang menargetkan kredensial karyawan juga menjadi ancaman yang serius, di mana peretas mencoba berbagai kombinasi kata sandi hingga berhasil masuk ke sistem.

Contoh nyata dari ancaman ini adalah serangan siber yang dialami oleh MGM Resorts pada tahun 2020, di mana informasi pribadi lebih dari 10,6 juta tamu bocor ke publik . Kasus lain yang tak kalah serius adalah serangan terhadap Marriott International, yang mengakibatkan kebocoran data dari lebih dari 500 juta tamu . Insiden-insiden ini menyoroti pentingnya manajemen risiko siber yang kuat dalam menghadapi tantangan keamanan yang muncul seiring dengan kemajuan teknologi.

 

Baca Juga: 7 Langkah Efektif Scoping Program Keamanan Ofensif

 

Tantangan yang Dihadapi oleh Industri Perhotelan

Industri perhotelan sering kali menghadapi tantangan dalam hal pergantian tenaga kerja musiman, yang dapat berdampak signifikan terhadap keamanan. Setiap kali karyawan baru masuk, terutama pada puncak musim, mereka harus segera dilatih untuk memahami protokol keamanan yang ketat. Namun, seringkali, kurangnya waktu dan sumber daya menyebabkan pelatihan yang tidak memadai, sehingga meningkatkan risiko kesalahan manusia yang dapat dimanfaatkan oleh peretas.

Selain itu, manajemen jaringan di hotel-hotel yang tersebar di berbagai lokasi menambah kompleksitas pengelolaan keamanan. Dengan banyaknya perangkat yang terhubung dan sistem yang berbeda-beda, memastikan bahwa semua titik akses aman menjadi tantangan besar. Jika satu jaringan berhasil ditembus, seluruh sistem hotel berpotensi terkena dampaknya. Oleh karena itu, hotel harus terus beradaptasi dan mengembangkan strategi keamanan yang tidak hanya melibatkan teknologi, tetapi juga pelatihan yang berkelanjutan bagi semua karyawan, baik permanen maupun musiman.

 

Baca Juga: Pentingnya Kolaborasi Nasional dalam Meningkatkan Keamanan Siber di Indonesia

 

Strategi Mengatasi Risiko Keamanan

Untuk meminimalkan risiko yang ada, pendekatan pertahanan berlapis menjadi strategi yang sangat efektif. Pendekatan ini melibatkan penggunaan beberapa lapisan keamanan, mulai dari firewall, enkripsi data, hingga sistem deteksi intrusi yang bekerja secara bersamaan untuk melindungi jaringan hotel dari berbagai jenis ancaman. Dengan mengimplementasikan banyak lapisan perlindungan, hotel dapat mengurangi kemungkinan akses tidak sah dan memperlambat pergerakan peretas jika mereka berhasil menembus salah satu lapisan.

Selain teknologi, kesadaran keamanan di kalangan karyawan juga menjadi kunci utama dalam mengatasi risiko. Pelatihan rutin tentang keamanan siber harus diadakan, tidak hanya untuk staf IT, tetapi juga untuk semua karyawan, termasuk mereka yang bekerja di garis depan seperti resepsionis dan petugas kebersihan. Dengan memahami ancaman yang ada dan bagaimana mengidentifikasinya, karyawan dapat menjadi garis pertahanan pertama yang efektif dalam mencegah serangan siber. Mengingat tingginya pergantian tenaga kerja di industri ini, pelatihan berkala dan penyegaran materi keamanan harus menjadi prioritas utama bagi manajemen hotel.

 

Baca Juga: Membangun Program Keamanan Ofensif yang Kuat dengan Pendekatan Sistematis

 

Balancing Accessibility and Security

Menjaga keseimbangan antara kenyamanan tamu dan keamanan adalah tantangan yang tidak bisa diabaikan oleh industri perhotelan. Di satu sisi, tamu mengharapkan proses yang cepat dan mudah, seperti akses kamar melalui kunci digital dan check-in tanpa kontak. Namun, di sisi lain, setiap kemudahan ini dapat menjadi titik lemah yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber jika tidak dilindungi dengan baik.

Untuk menjaga keamanan tanpa mengorbankan kenyamanan, hotel harus mengadopsi langkah-langkah proaktif. Misalnya, penggunaan otentikasi multi-faktor untuk akses ke kunci digital dapat menambah lapisan perlindungan ekstra tanpa mengurangi pengalaman tamu. Selain itu, memastikan bahwa semua perangkat yang digunakan oleh tamu dan staf terhubung ke jaringan yang terpisah dan aman dapat mencegah potensi serangan siber.

Dari segi keamanan fisik, pengelompokan area dengan akses berbeda di dalam hotel juga dapat membantu mengontrol siapa yang dapat masuk ke area tertentu. Misalnya, menggunakan kartu akses yang berbeda untuk area umum dan area yang lebih sensitif seperti ruang server atau kantor administrasi. Dengan pendekatan ini, hotel dapat memberikan pengalaman yang nyaman bagi tamu sambil tetap menjaga keamanan yang ketat.

Kesimpulan

Mengelola risiko keamanan di industri perhotelan membutuhkan pendekatan holistik yang mencakup teknologi canggih, pelatihan karyawan, dan protokol keamanan yang kuat. Setiap aspek, mulai dari keamanan siber hingga fisik, harus dipertimbangkan secara menyeluruh untuk memastikan perlindungan yang optimal tanpa mengorbankan kenyamanan tamu.

Meskipun teknologi terus berkembang, penting bagi hotel untuk tetap berpegang pada standar keamanan yang tinggi. Mengadopsi inovasi adalah langkah maju yang krusial, tetapi harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap potensi risiko yang menyertainya. Dengan kombinasi yang tepat antara inovasi dan keamanan, hotel dapat menciptakan lingkungan yang tidak hanya modern dan efisien, tetapi juga aman bagi semua pihak yang terlibat.

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz

Amankan Bisnis Anda Setahun Penuh!

Pastikan keamanan bisnis Anda di dunia digital dengan paket pentest tahunan Fourtrezz. Dapatkan penawaran spesial sekarang juga!

Basic

  • 2 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Premium

  • 3 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

Pro

  • 5 Target (Web, Mobile, & Desktop Apps)
  • Pendampingan saat Bug Fixing
  • 2x Re-Testing/App
  • Metode Gray Box atau Black Box
  • Report Komprehensif
  • Garda Siber Dashboard dan Vulnerability Scanner Tools

*Harga belum termasuk pajak

Artikel Teratas
Berita Teratas