Kamis, 19 Juni 2025 | 2 min read | Andhika R
Serangan Siber ke Israel Melonjak 700 Persen Usai Agresi Militer ke Iran, Sistem Peringatan Dini Dilaporkan Rusak
Gelombang serangan siber besar-besaran melanda Israel hanya dalam dua hari terakhir, sejak dimulainya operasi militer besar terhadap Iran. Menurut laporan terbaru dari perusahaan keamanan siber Radware, intensitas serangan tercatat melonjak hingga 700 persen dibandingkan dengan periode sebelum 12 Juni 2025.
Radware mencatat bahwa serangan menyasar beragam target penting di Israel, mulai dari situs pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan telekomunikasi, hingga infrastruktur vital negara. Lonjakan tajam ini dinilai sebagai bentuk pembalasan dunia maya yang diluncurkan oleh aktor siber negara Iran dan kelompok peretas pro-Teheran.
Baca Juga: Waspada! Ini Daftar Aplikasi Android yang Diam-Diam Mengancam Privasi dan Keamanan Anda
Menurut Vice President Cyber Threat Intelligence Radware, Ron Meyran, serangan yang terjadi mencakup berbagai bentuk ancaman digital, seperti:
- Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) untuk melumpuhkan layanan daring,
- Upaya infiltrasi ke sistem vital, termasuk jaringan energi dan transportasi,
- Pencurian data strategis, dan
- Distribusi malware secara masif.
“Peningkatan aktivitas jahat dalam jaringan ini jelas memperlihatkan kampanye balasan siber yang terkoordinasi,” ujar Meyran, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Senin (16/6/2025).
Di tengah meningkatnya ketegangan, sistem peringatan dini rudal milik Israel juga mengalami gangguan fatal. Militer Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa pada saat serangan rudal Iran yang menghantam kawasan pemukiman di Israel tengah pada Sabtu dini hari, peringatan tidak tersampaikan ke warga akibat kerusakan teknis.
Serangan tersebut menewaskan dua orang dan melukai 21 lainnya, termasuk dua korban luka berat. Sejumlah warga mengeluhkan tidak adanya peringatan awal dari sistem Komando Front Dalam Negeri. Banyak yang baru menyadari ancaman ketika sirene udara standar terdengar setelah ledakan terjadi.
Sebagai respons terhadap serangan dan kegagalan sistem, Komando Front Dalam Negeri Israel mulai menerapkan sistem peringatan baru untuk menghadapi potensi serangan lebih lanjut dari Iran. Sistem ini meliputi:
- Pemberitahuan 15–30 menit sebelum serangan, menginstruksikan warga agar tetap dekat dengan tempat perlindungan.
- Peringatan sirene keras melalui aplikasi resmi, 10 menit sebelum rudal diperkirakan diluncurkan.
- Sirene tambahan satu setengah menit sebelum serangan di beberapa lokasi dan aplikasi.
- Notifikasi akhir serangan, yang memberitahukan warga bahwa tempat perlindungan dapat ditinggalkan.
IDF menyatakan bahwa evaluasi menyeluruh terhadap kerusakan sistem tengah dilakukan guna mencegah kegagalan serupa di masa mendatang.
Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat setelah operasi militer yang disebut menghantam fasilitas nuklir strategis Iran dan menewaskan beberapa pejabat tinggi militer, termasuk kepala intelijen Garda Revolusi Islam.
Serangan siber dan gangguan teknis pada sistem pertahanan kini menjadi tantangan besar bagi Israel dalam menjaga kestabilan nasional dan keamanan warganya di tengah potensi konflik lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Keamanan Aplikasi, Super App, Pengembang Aplikasi, Keamanan Siber, API Tersembunyi
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.