Rabu, 24 Desember 2025 | 2 min read | Andhika R
Raksasa Kredit Otomotif Jebol: 5,8 Juta Data Sensitif Bocor Akibat Celah API Pihak Ketiga di 700Credit
Industri otomotif Amerika Utara kembali menerima pukulan telak dalam aspek keamanan data. 700Credit, penyedia layanan laporan kredit, verifikasi identitas, dan kepatuhan terbesar untuk dealer otomotif, kelautan, dan kendaraan rekreasi (powersports/RV), mengonfirmasi terjadinya pelanggaran data berskala masif.
Lebih dari 5,8 juta individu diperkirakan menjadi korban dalam insiden ini. Mengingat posisi strategis 700Credit yang melayani sekitar 18.000 dealer di seluruh wilayah tersebut, insiden ini bukan hanya masalah teknis perusahaan, melainkan potensi krisis identitas bagi jutaan konsumen yang baru saja membeli atau mengajukan kredit kendaraan.
Baca Juga: Denda £1,2 Juta untuk LastPass: Kronologi Peretasan Laptop Pribadi Karyawan yang Berujung Fatal
Insiden ini pertama kali diidentifikasi pada 25 Oktober 2025, namun penyelidikan forensik mengungkapkan bahwa jendela kerentanan telah terbuka jauh sebelumnya.
- Vektor Serangan: Titik masuk peretas bukanlah database utama 700Credit secara langsung, melainkan melalui Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API) pihak ketiga yang terintegrasi pada aplikasi web perusahaan.
- Kronologi: Peretas berhasil mendapatkan akses ilegal sejak Juli 2025. Mereka leluasa mengeksploitasi celah ini hingga akses tersebut diputus pada Oktober 2025.
- Analisis Teknis: Kasus ini menyoroti risiko API Security. Seringkali, perusahaan mengamankan benteng utama mereka namun lalai dalam mengawasi integrasi dengan vendor pihak ketiga. API yang tidak aman menjadi "pintu belakang" yang sempurna bagi aktor ancaman untuk menyedot data tanpa memicu alarm keamanan tradisional.
Data yang berhasil dirampas oleh peretas dikumpulkan dari dealer otomotif dalam periode Mei hingga Oktober 2025. Jenis data yang terekspos sangat sensitif dan lengkap, mencakup:
- Nama Lengkap.
- Alamat Rumah.
- Tanggal Lahir.
- Nomor Jaminan Sosial (Social Security Numbers/SSN).
Kombinasi data ini, terutama SSN, adalah "Holy Grail" atau harta karun utama bagi sindikat kejahatan siber. Data ini memungkinkan pelaku untuk melakukan pencurian identitas total, membuka rekening bank palsu, mengajukan pinjaman fiktif, hingga melakukan penipuan pajak atas nama korban.
Konteks Global: Tahun "Pandemi" Kebocoran Data
Insiden 700Credit menambah daftar panjang mimpi buruk keamanan siber sepanjang tahun 2025. Tahun ini ditandai dengan serangkaian peretasan profil tinggi yang tidak pandang bulu, menyerang korporasi dari berbagai sektor mulai dari teknologi (Google, Microsoft), makanan cepat saji (McDonalds), hingga ritel (Adidas, Coca-Cola).
Tren ini menunjukkan bahwa pelaku ancaman semakin agresif mengeksploitasi kerentanan rantai pasok digital (digital supply chain). Bagi perusahaan yang mengelola data sensitif dalam jumlah besar, ketergantungan pada pihak ketiga tanpa audit keamanan yang ketat kini terbukti menjadi liabilitas terbesar.
700Credit saat ini tengah dalam proses menghubungi jutaan pelanggan yang terdampak. Bagi konsumen yang pernah berurusan dengan dealer otomotif di Amerika Utara pada pertengahan 2025, disarankan untuk segera membekukan laporan kredit (credit freeze) dan memantau aktivitas keuangan mereka secara ketat.
Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz
Artikel Terpopuler
Tags: Service Mesh, Zero Trust, Keamanan, mTLS, Microservices
Baca SelengkapnyaBerita Teratas
Berlangganan Newsletter FOURTREZZ
Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.



