Ajang Olahraga Rentan Resiko Ancaman Siber, Perlu Tingkatkan Kesadaran Keamanan Siber!

Ilustrasi berita

Microsoft telah merilis laporan bertajuk Cyber ​​​​Signals Fifth Edition. Acara olahraga dan stadion diketahui rentan terhadap ancaman siber. Menurut Microsoft, ancaman keamanan siber terhadap acara dan arena berskala besar beragam dan kompleks. Oleh karena itu, ancaman-ancaman ini memerlukan kewaspadaan dan kerja sama yang terus-menerus antar pemangku kepentingan untuk mencegah dan meminimalkan kemungkinan eskalasi. Dengan pasar olahraga global yang bernilai lebih dari $600 miliar, tim olahraga, penyelenggara turnamen besar, asosiasi olahraga global, dan pengunjung menyimpan sejumlah besar informasi berharga, kata Microsoft. untuk penjahat dunia maya.

 

Baca Juga : Waspada! Bahaya Pinjol Ilegal Kini Jerat Entitas Buruh, Ibu Rumah Tangga, dan Pelajar

 

Yang mengkhawatirkan adalah kerentanan ini semakin meningkat akibat keterkaitan informasi olahraga. Dengan banyaknya perangkat dan jaringan yang terhubung, mulai dari tim olahraga dan penyelenggara turnamen hingga asosiasi dan pengunjung, setiap perangkat dan jaringan berisi banyak sekali informasi berharga yang dicuri oleh penjahat dunia maya. Sistem TI milik pelaku kepentingan ajang olahraga mengandung ratusan kerentanan yang diketahui dan tidak diketahui yang memungkinkan pelaku ancaman dunia maya menargetkan bagian bisnis penting seperti penjualan, fasilitas, infrastruktur lantai TI, dan peralatan bagi pengunjung. Di sisi lain, tim olahraga, pelatih, dan atlet itu sendiri juga rentan terhadap kehilangan data tentang performa atletik, keunggulan kompetitif, dan informasi pribadi mereka. Belum lagi informasi pribadi peserta juga dapat ditargetkan melalui perangkat digital acara yang rentan, seperti melalui penggunaan aplikasi seluler, hotspot gratis, URL jahat, dll.

Dalam laporannya, Microsoft mengatakan acara olahraga dan hiburan menghadirkan tingkat risiko dan kerentanan dunia maya yang berbeda dibandingkan skenario lainnya. Memang benar bahwa banyak peristiwa terjadi dengan cepat dan bersamaan. Selain membuat perencanaan ke depan untuk memenuhi kebutuhan keamanan spesifik ini, manager fasilitas juga harus mempertimbangkan risiko privasi yang terkait dengan infrastruktur jaringan.

Untuk melindungi dari ancaman dunia maya, atlet, asosiasi, tim, dan manager arena perlu menerapkan perlindungan yang kuat. Yang terpenting, mereka harus memprioritaskan penerapan kerangka keamanan yang komprehensif dan berlapis-lapis. Penggunaan firewall, sistem deteksi dan pencegahan intrusi, dan protokol enkripsi yang kuat melindungi jaringan dari akses tidak sah dan pelanggaran data. Pemeriksaan keamanan rutin dan penilaian kerentanan harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan apa pun yang mungkin ada pada infrastruktur jaringan.

 

Baca Juga : Lembaga Keuangan Digital Harus Perhatikan Keamanan Cloud Service Mereka

 

Selain itu, program kesadaran dan pelatihan pengguna sangat penting untuk mengedukasi karyawan dan pemangku kepentingan mengenai praktik terbaik keamanan siber, seperti mengidentifikasi email phishing, menggunakan autentikasi multifaktor atau perlindungan tanpa kata sandi, dan menghindari tautan atau unduhan yang mencurigakan.

Selain itu, penting untuk bermitra dengan perusahaan keamanan siber untuk terus memantau lalu lintas jaringan, mendeteksi potensi ancaman secara real-time, dan merespons dengan cepat setiap insiden kejahatan siber.

PT Tiga Pilar Keamanan atau disebut juga Fourtrezz sebagai perusahaan cyber security berkomitmen menjadi mitra terpercaya untuk membantu meningkatkan keamanan siber. Dengan layanan pengujian kerentanan sistem seperti penetration testing dan vulnerability assessment yang akan memberikan identifikasi celah kerentanan sistem yang berguna sebagai evaluasi kerentanan. Dapatkan informasi lebih lanjut dan ambil konsultasi gratis bersama tim ahli cyber security dengan hubungi Fourtrezz melalui [email protected].

Andhika R.

Andhika R.

Digital Marketing at Fourtrezz
Artikel Teratas