Senin, 10 Februari 2025 | 2 min read | Andhika R

DeepSeek Terlibat Kebocoran Data Sensitif, Pakar Keamanan Soroti Risiko Penggunaan AI

Popularitas DeepSeek sebagai salah satu chatbot kecerdasan buatan (AI) yang dianggap lebih unggul dibandingkan ChatGPT dan platform AI Barat lainnya kini menghadapi tantangan besar. Baru-baru ini, terungkap adanya kebocoran data sensitif yang mengundang kekhawatiran di kalangan pakar keamanan siber dan pengguna teknologi AI.

Insiden ini pertama kali diungkap oleh peneliti dari perusahaan cloud Wiz, yang menemukan bahwa database back-end DeepSeek terekspos tanpa perlindungan kata sandi. Hal ini memungkinkan siapa saja mengakses informasi penting seperti:

  • Riwayat percakapan pengguna
  • Kunci API
  • Log sistem
  • Data sensitif lainnya

Temuan ini menunjukkan bahwa sistem keamanan DeepSeek masih memiliki celah yang dapat membahayakan privasi penggunanya. Database tersebut menggunakan ClickHouse dan dapat diakses tanpa autentikasi, memberikan akses penuh bagi siapa saja yang menemukannya.

Setelah Wiz melaporkan masalah ini, tim DeepSeek segera mengambil tindakan dengan mengamankan database mereka. Namun, hingga kini masih belum diketahui apakah data tersebut telah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sebelum diperbaiki, serta berapa lama kebocoran ini berlangsung.

Para pakar keamanan siber menilai bahwa insiden ini harus menjadi peringatan bagi perusahaan AI lainnya untuk lebih serius dalam menerapkan protokol keamanan data yang ketat. Di era digital yang semakin mengandalkan kecerdasan buatan, perlindungan data pengguna harus menjadi prioritas utama.

Kebocoran ini semakin menambah daftar masalah yang dihadapi DeepSeek. Beberapa hari sebelumnya, regulator dari Italia dan Irlandia mulai melakukan penyelidikan terhadap platform ini terkait dengan kepatuhan terhadap aturan perlindungan data di Uni Eropa (UE). Selain itu, aplikasi DeepSeek juga diketahui telah menghilang dari App Store di Italia, meskipun alasan pasti di balik penghapusan tersebut masih belum dikonfirmasi.

Tindakan regulator ini menunjukkan bahwa ada kekhawatiran nyata mengenai bagaimana DeepSeek mengelola data pengguna, terutama dalam kaitannya dengan peraturan perlindungan data yang ketat seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Eropa.

Untuk menghindari risiko kebocoran data saat menggunakan AI seperti DeepSeek, pengguna disarankan untuk:

  • Menghindari berbagi informasi pribadi atau sensitif dalam percakapan dengan chatbot AI.
  • Menggunakan layanan AI dari penyedia yang terpercaya dengan kebijakan perlindungan data yang transparan.
  • Memantau izin akses aplikasi yang terhubung ke akun atau perangkat mereka.
  • Mengikuti perkembangan berita terkait keamanan siber untuk mengetahui risiko terbaru.

DeepSeek kini menghadapi ujian besar dalam mempertahankan kredibilitasnya sebagai platform AI terkemuka. Insiden kebocoran data ini menjadi pengingat bahwa popularitas dan kecanggihan teknologi AI harus diimbangi dengan komitmen tinggi terhadap keamanan dan privasi pengguna.

Ke depan, DeepSeek harus mengambil langkah serius untuk meningkatkan sistem keamanannya serta membangun kembali kepercayaan publik. Jika tidak, perusahaan AI lain yang lebih memperhatikan aspek perlindungan data dapat mengambil alih dominasinya di industri chatbot AI.

Bagikan:

Avatar

Andhika RDigital Marketing at Fourtrezz

Semua Artikel

Artikel Terpopuler

Berlangganan Newsletter FOURTREZZ

Jadilah yang pertama tahu mengenai artikel baru, produk, event, dan promosi.

Partner Pendukung

infinitixyberaditif

© 2025 PT Tiga Pilar Keamanan. All Rights Reserved.
Info Ordal